What is your dream?

Assalamu'alaikum wr. wb.,

''Barang siapa yang Allah kehendaki akan diberikan petunjuk, niscaya Dia
melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. Dan, barang siapa yang
dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak
lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki langit. Begitulah Allah
menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman.'' (QS Al An'aam:
125).''

Wassalamu'alaikum wr. wb.,

Andri

Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry(r) smartphone

-----Original Message-----

From: al-palagani <palagani@gmail. com>

Date: Fri, 27 Nov 2009 19:46:13

Clarence Jack Ellis, Ketika Sang Wali Kota AS Menemukan Islam

Kebenaran harus ditegakkan, apa pun risikonya.

Nabi Muhammad SAW pernah bersabda, ''Tidak ada agama tanpa akal.''

Hadis ini secara tersirat menegaskan bahwa suatu agama, terlebih agama

Islam, harus dipahami inti sari ajarannya dengan cara berpikir. Segala

sesuatu yang ada di alam ini merupakan buah karya Allah SWT, sang

pencipta alam semesta. Keberadaan alam ini pun adalah wujud dari

keberadaan-Nya.

Tak salah bila kemudian banyak orang yang berusaha mempelajari agama

dengan sungguh-sungguh karena mereka akan menemukan hakikat jati

dirinya dan Tuhan sang Pencipta. Ini pulalah yang dialami dan

dilakukan mantan wali kota Macon, sebuah negara bagian di Georgia,

Amerika Serikat, Clarence Jack Ellis. Ia menemukan jati diri yang

sesungguhnya setelah benar-benar mempelajari agama yang dibawa oleh

Nabi Muhammad SAW.

''Mengapa seseorang beragama Kristen? Itu karena Anda merasa melakukan

sesuatu yang benar. Bagi saya, hal itu bukan persoalan besar. Namun,

banyak orang yang ingin tahu apa yang Anda yakini. Bagi saya, Islam

adalah agama yang cocok buat saya. Saya seperti kembali ke akar saya

setelah bertahun-tahun melakukan perenungan,' ' kata Ellis kepada surat

kabar Boston Herald saat ditanya mengapa ia memilih pindah ke agama

Islam, sebagaimana dikutip Islamonline .

Ellis mengatakan, ia mempelajari Alquran selama bertahun-tahun. Dan,

ia menemukan tujuan hidupnya dalam Islam. Terlebih lagi setelah ia

berkunjung ke Senegal. Menurut Ellis, nenek-nenek moyangnya sudah

memeluk agama Islam sebelum mereka dibawa ke Amerika Utara sebagai

budak.

Ellis mengaku jiwanya terasa tenteram dan damai setelah masuk Islam.

Ia juga merasa tidak perlu menyembunyikan keislamannya dari publik

yang telah memilihnya sebagai wali kota Macon walaupun keputusan

memeluk Islam adalah keputusan yang sangat pribadi sifatnya.

Pria kelahiran Macon, 6 Januari 1946, ini masuk Islam pada Desember

2007 lalu. Sebagai seorang pejabat negara, keislaman Ellis mengundang

perhatian publik Amerika. Namun demikian, ia sudah bulat pada

keputusannya.

''Ini adalah keputusan yang sangat personal, tapi saya juga memahami

bahwa saya seorang publik figur. Sebagai wali kota, saya pikir

masyarakat berhak tahu apa yang saya yakini sebagai orang yang

beriman. Iman yang saya yakini sekarang adalan Islam,'' jelas Ellis.

Ellis yang semula menganut agama Kristen hijrah menjadi seorang Muslim

menjelang akhir kepemimpinannya. Ia mengucapkan dua kalimat syahadat

dalam sebuah upacara kecil di Senegal, Afrika Barat. Setelah masuk

Islam, Ellis mengurus status hukum perubahan namanya dari Clarence

Jack Ellis menjadi Hakim Mansour Ellis. Ia tetap menggunakan nama

keluarganya atas permintaan kedua putrinya.

Keislaman Ellis menghiasi berbagai media massa di AS dan sejumlah

media internasional. Tak heran bila keputusannya itu menjadi buah

bibir. Karena, sejak memutuskan masuk Islam, ia masih menjabat sebagai

wali kota Macon.

Setelah menjadi seorang Muslim, ayah dari lima anak itu mulai

membiasakan diri untuk menunaikan shalat lima waktu dan secara rutin

berkunjung ke Islamic Center di Bloomfield Road. Ellis mengaku bangga

dengan kebebasan beragama di AS. ''Kami meyakini Nabi Muhammad SAW

sebagai nabi terakhir, seperti kami meyakini Musa sebagai seorang

nabi,'' ujar Ellis.

Karier

Peraih gelar sarjana muda di bidang sastra dari Saint Leo College di

Florida, AS, ini menjabat sebagai wali kota Macon selama dua periode,

sejak 14 Desember 1999 hingga Desember 2003. Kemudian, ia terpilih

kembali dan menjabat hingga Desember 2007. Ia tidak bisa menjabat lagi

sebagai wali kota karena sudah terpilih sebanyak dua kali masa jabatan

yang lamanya empat tahun.

Ellis adalah warga kulit hitam pertama yang terpilih sebagai wali kota

Macon sepanjang 176 tahun sejarah kota itu. Ia menjadi wali kota Macon

ke-40 yang berhasil terpilih dua kali berturut-turut.

Selama menjabat sebagai wali kota Macon, Ellis dikenal sebagai sosok

yang memberikan kontribusi besar bagi kemajuan kota itu. Ia

menggunakan bantuan dari negara bagian dan Federal untuk membantu

latihan kerja bagi anak-anak muda, membuat program pengarahan,

penyuluhan, program usai sekolah, dan program untuk mengurangi jumlah

kriminalitas di kota itu.

Dengan dana bantuan tersebut, ia juga mencanangkan program perumahan

rakyat. Pada saat ia memerintah, telah dibangun lebih dari 200 unit

rumah baru dengan harga terjangkau dan lebih dari 100 rumah susun di

pusat kota Macon. Pada masa pemerintahannya, Macon ditetapkan sebagai

kota unggulan oleh Asosiasi Kotamadya Georgia serta dianuegrahi The

City Livability Award oleh Konferensi Wali Kota se-AS. Bahkan, mantan

ibu negara Laura Bush menunjuk Macon sebagai cagar komunitas Amerika.

''Saya tetap berbagi dengan keluarga besar saya, komunitas Macon yang

mendukung saya ketika saya masih menjadi seorang Kristiani dan masih

memercayai saya hingga kini. Saya masih orang yang sama meski saya

mengganti nama saya,'' tukas Ellis.

Sepanjang kariernya, sebagaimana tercatat dalam situs pribadinya,

Macon tercatat pernah bertugas di dinas kemiliteran AS selama dua

tahun dan ikut dikirim ke Perang Vietnam dalam Divisi ke-101 Angkatan

Udara AS dengan pangkat sersan.

Atas jasa-jasanya di kemiliteran, Ellis mendapatkan sejumlah

penghargaan, antara lain tiga penghargaan Bronze Star , medali Army

Commendation for Valor and Heroism , serta penghargaan Purple Heart

karena luka-luka yang dialaminya dalam perang Vietnam.

Jadi Duta Kehormatan Uganda

Kiprah Clarence Jack Ellis saat menjabat sebagai wali kota tidak hanya

sebatas urusan yang terkait dengan kota yang dipimpinnya, tetapi juga

sampai ke tataran internasional. Saat memerintah, Ellis membina

hubungan dengan beberapa kota internasional di Rusia, Afrika, dan

Korea. Hubungan yang dibina antara Macon dan kota-kota dunia tersebut

mengarah kepada bentuk kerja sama sister city . Dengan

mengatasnamakan Konferensi Wali Kota se-AS, Konferensi Nasional Wali

Kota Kulit Hitam, dan Konferensi Wali Kota sedunia, Ellis memimpin

beberapa delegasi ke sejumlah negara Afrika, termasuk Ethiopia, Afrika

Selatan, Ghana, Senegal, Uganda, dan Kamerun.

Lawatan-lawatan yang kerap ia lakukan ke sejumlah negara Afrika ini

ternyata menarik perhatian Pemerintah Uganda. Karena itu, tak

mengherankan jika ia kemudian diangkat menjadi duta kehormatan bagi

Uganda pada April 2007 lalu. Posisi sebagai duta kehormatan ini akan

dijalankannya setelah masa jabatannya sebagai wali kota Macon

berakhir.

Ellis berharap bisa menggunakan posisi kehormatan itu untuk

mempromosikan Uganda di wilayah tenggara Amerika Serikat. Seorang duta

kehormatan biasanya mengemban tugas untuk membantu warga negara dari

negara yang mereka wakili dalam menyelesaikan semua bentuk persoalan

yang dihadapi mereka di negara di mana mereka tinggal.

Dukung Hugo Chavez

Pada saat masih menjabat, Ellis juga pernah mendapat sorotan tajam

publik Amerika menyusul sikapnya yang dengan terang-terangan mendukung

pemerintahan Presiden Venezuela Hugo Chavez. Atas sikapnya ini, Ellis

tidak hanya didemo oleh warga kota Macon, tetapi juga mendapat kecaman

dari para pemimpin lokal lainnya di Negeri Paman Sam.

Mantan calon wali kota saat itu, David Corr, mengatakan, pernyataan

wali kota merupakan sebuah bentuk kemarahan. ''Kita harus mengutuk

Chavez sebagai musuh kebebasan.''

Sementara itu, seorang anggota senat Partai Republik dari wilayah

pemilihan Macon, Allen Peake, menilai bahwa tindakan yang dilakukan

Ellis sebagai tindakan yang mencemarkan nama kota Macon. ''Saya pikir,

itu negatif bagi kami,'' ujarnya kepada The Macon Telegraph . ''Kita

perlu melakukan hal-hal yang bisa mengembalikan citra positif Macon,''

tambahnya.

Peristiwa tersebut terjadi pada pertengahan Agustus 2007 silam.

Sebagaimana pemberitaan yang dilansir situs foxnews , wali kota Jack

Ellis telah mengirimkan surat dukungan yang disampaikan melalui kurir

kepada Presiden Chavez. Dalam suratnya, Ellis menuliskan pesan bahwa

para pemimpin lokal di AS dapat berdiri bersama-sama pemimpin

Venezuela meskipun perbedaan pendapat terjadi di tingkat pemerintah

pusat.

Ia tak peduli tudingan miring yang ditujukan padanya. Baginya, sebuah

kebenaran harus ditegakkan, apa pun risikonya. dia/sya/taq

Biodata:

Nama Lengkap: Clarence Jack Ellis

Nama Muslim: Hakim Mansour Ellis

TTL: Macon, 6 Januari 1946

Masuk Islam: Desember 2007

Jabatan: Mantan Wali Kota Macon, AS (1999-2007)

Penghargaan: Bronze Star, Medali Army Commendation for Valor and

Heroism, Purple Heart , dan Duta Kehormatan Uganda

sumber:

http://www.republik a.co.id/berita/ 91922/Clarence_ Jack_Ellis_ Ketika_Sang_
Wali_Kota_AS_ Menemukan_ Islam

0 comments:

Posting Komentar

free counters