What is your dream?

Zionisme Israel
Sebelum berbicara mengenai Zionisme Israel, kita harus memahami terlebih dulu hubungan antara Yahudi dan Zionisme. Dari apa yang dinyatakan Roger Geraudy dalam The Case of Israel-nya, ada isyarat bahwa ketika berbicara mengenai Yahudi, hal itu terkait dengan: (1) Yahudi sebagai agama; (2) Yahudi sebagai sebuah bangsa; (3) Yahudi sebagai keturunan; (4) Yahudi sebagai sebuah gerakan politik (baca: Zionisme). Para tokoh Yahudi sendiri memiliki penafsiran yang berbeda tentang permasalahan tersebut.
Sebagai sebuah agama, bangsa, sekaligus keturunan, Yahudi telah eksis sejak berabad-abad yang lalu; bahkan sejak zaman Nabi Musa a.s. Sementara itu, Yahudi sebagai gerakan politik adalah fenomena baru yang lahir pada masa imperialisme dan kolonialisme Barat. Dengan kata lain, Zionisme adalah pemikiran baru, bukan bagian dari historisitas Yahudi Internasional, tetapi derivat dari pemikiran Barat, khususnya Eropa. Pakar politik dan pemikir Kristen justru mengenal paham Zionisme sebelum paham itu terlintas di benak orang Yahudi. Paham itu bermula dari pengusiran-pengusir an orang-orang Yahudi. Tidak tahan dengan perlakukan seperti itu, kaum Yahudi kemudian melakukan eksodus besar-besaran ke Eropa. Kejadian ini telah membuat orang-orang Eropa merasa risih terhadap keberadaan mereka. Akhirnya, orang-orang Eropa berkeinginan memindahkan mereka dari daratan Eropa. Hal ini telah mendorong mereka untuk mencari tempat berlindung. Inilah alasan yang menyebabkan negara-negara Eropa, terutama Inggris, membentuk gerakan-gerakan Yahudi bukan untuk kebaikan Yahudi, bukan pula sebagai wujud belas kasihan kepada Yahudi, tetapi sebagai jembatan untuk mempertahankan kepentingan Eropa di wilayahnya.
Zionisme adalah gerakan yang dilakukan oleh orang-orang Yahudi untuk mendirikan negara khusus bagi komunitas Yahudi (di Palestina). Negara ini merupakan institusi yang mengumpulkan kembali orang-orang Yahudi yang sudah bertebaran di seluruh dunia (diaspora).
Secara politis, tahun 1882 adalah titik-tolak keinginan tokoh-tokoh Yahudi untuk mewujudkan negara Zionis Israel.? Theodore Hertzl merupakan tokoh kunci yang mencetuskan ide pembentukan negara tersebut. Ia menyusun doktrin Zionismenya dalam bukunya berjudul Der Judenstaad’ (The Jewish State).
Sejak tahun 1882, Zionisme merupakan sebuah gerakan politik yang secara sistematis berusaha mewujudkan negara Yahudi. Secara nyata, gerakan ini didukung oleh tokoh-tokoh Yahudi yang hadir dalam kongres pertama Yahudi Internasional di Basel (Swiss) tahun 1895. Kongres tersebut dihadiri oleh sekitar 300 orang, mewakili 50 organisasi zionis yang terpencar di seluruh dunia. Mereka lalu mendirikan basis kekuatannya di Wina (Austria) tahun 1896.
Imperialisme Barat
Dilihat dari perkembangan sejarah dunia, terutama sejak masa renaissance di Eropa hingga kini, dunia telah dibentuk dengan ide-ide–baik yang mendasar ataupun turunan–yang sebagian besarnya dimunculkan oleh orang-orang keturunan Yahudi (Ini berarti terkait dengan Yahudi sebagai keturunan). Hal inilah yang disimpulkan oleh Max I Dimont, seorang Yahudi, yang secara angkuh mengungkapkan dalam bukunya, Jews, God, and History. Buku yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan judul Desain Yahudi atau Kehendak Tuhan ini, membuat sebuah paragrap penutup, “Jika seseorang memandang pencapaian Yahudi melalui kacamata meterialistik, ia hanya melihat sebuah minoritas tak berarti yang hanya memiliki secuplik negeri dan sedikit bataliyon. Ini tampaknya musykil. Akan tidak tampak musykil jika orang menanggalkan prasangka-perasangk a yang menutup mata dan memandang dunia bukan sebagai “benda”, tetapi sebagai sebuah “ide”. Si orang itu pasti akan melihat bahwa dua pertiga ide dunia beradab sudah diatur oleh ide-ide bangsa Yahudi–ide Moses, Jesus, Paul, Spinoza, Marx, Freud, Einstein,….”
Dalam sudut pandang ideologi, ada tiga ide besar yang tidak bisa dilepaskan dari pemikiran dan keterlibatan orang-orang Yahudi, yakni Kapitalisme, Sosialisme, dan Zionisme.
Kapitalisme dan Sosialisme pertama kali digagas di Eropa. Ideologi ini dibangun atas dasar pemikiran-pemikiran mendasar tentang manusia dan kehidupan. Peran orang-orang Yahudi untuk menghasilkan ide-ide yang merusak dunia ini sangatlah besar. Seperti yang ditulis oleh Max I Dimont ketika mengomentari masa kebangkitan Eropa (renaissance) , “Tetapi citra akan terkaburkan jika kita menghapuskan nama-nama kontributor Yahudi. Dalam periode ini, menjulang tinggi figur-figur Yahudi seperti Marx, Freud, Bergson, Einstein…”.
Dari Karl Marx muncul ideologi Sosialisme, termasuk Komunisme. Masih dalam buku yang sama, Max I Dimont memberikan komentar tentang Karl Marx, tentunya dengan sudut pandang Yahudi-nya yang sangat kental, “Karl Marx, anak seorang Yahudi yang berada, dilahirkan pada tahun 1818 di Trier, Jerman…”
Ide ekonomi kapitalis dunia tidak bisa juga dilepaskan dari seorang David Ricardo. Dia dianggap sebagai Bapak Kapitalisme yang telah merumuskan teori-teori ekonomi Kapitalisme penting tentang utang, kepemilikan, upah, dan tentang kuantitas uang. Bagaimana kedekatan David Ricardo ini dengan Yahudi? Kembali Max I. Dimont menulis, “…Ayah Ricardo telah mengadakan kebaktian Yahudi untuk pemakaman anaknya itu…”
Apa yang dirasakan oleh manusia dengan kedua ideologi yang dicetuskan oleh orang-orang Yahudi ini? Kedua ideologi ini telah membawa kehancuran yang dahsyat bagi dunia, terutama karena kedua-duanya menjadikan imperialisme (penjajahan) sebagai instrumen untuk meneguhkan sekaligus mengembangkan dirinya ke seluruh dunia.
Hubungan Zionisme dengan Imperialisme
Lalu, bagaimana hubungan antara Kapitalisme dan Sosialisme–yang sama-sama menggunakan imperialisme sebagai instrumennya–dengan Yahudi sebagai sebuah agama dan Yahudi sebagai sebuah gerakan politik (Zionisme)?
Sebagai sebuah agama yang hanya bersifat ritual dan spiritual, Yahudi tidak bisa berdiri sendiri. Agama Yahudi membutuhkan sebuah ideologi politik. Oleh karena itu, para penganut agama Yahudi ada yang bergabung dengan ideologi Kapitalisme dan ada pula yang bergabung dengan Sosialisme.
Namun demikian, sebagai sebuah gerakan politik (Zionisme), Yahudi lebih memanfaatkan Kapitalisme–yang memang lebih dominan sekaligus lebih berjaya dengan imperialismenya–sebagai kendaraan politiknya. Oleh karena itu, Zionisme berhasil menuai berbagai keuntungan politis berkat dukungan imperialisme Barat sejak dimulainya imperialisme tersebut hingga saat ini.
Dibandingkan dengan imperialisme Barat–meskipun secara tidak langsung dicetuskan oleh orang-orang Yahudi karena merekalah yang menggagas ideologi Kapitalisme–Zionisme jelas kalah pamor. Kepentingan imperialisme sendiri muncul lebih awal ketimbang kemunculan gerakan bersatunya Yahudi sebagai kekuatan politik yang sangat berpengaruh di Barat. Historisitas gerakan Zionisme bukan bagian dari historisitas Yahudi internasional dan tidak pernah dikenal oleh orang-orang Yahudi Yaman, India, atau Irak; tetapi hanya dikenal oleh orang-orang Yahudi di Dunia Barat. Gerakan ini juga tidak pernah dikenal pada Abad Pertengahan, melainkan baru dikenal pada abad ke-19, yakni bersamaan dengan meletusnya peperangan melawan imperialisme Barat di berbagai wilayah.
Karena kesadaran pengikut zionis akan pentingnya bersandar kepada pihak luar, maka mereka bergabung dengan sentral kekuatan imperialisme yang mampu untuk menjamin perlindungan dan keamanan terhadap mereka. Untuk itu, Yahudi memindahkan kegiatan dan markas mereka ke Amerika, agar terus mendapat jaminan perlindungan dan keamanan Amerika.
Simbiosis Barat imperialis dengan kaum Zionis Yahudi menemukan bentuk idealnya ketika mereka bersama-sama menghadapi kekuatan kaum Muslim yang saat itu berada di bawah naungan Daulah Islamiyah Utsmaniyah. Orang-orang Yahudi ‘rela’ mengubur permusuhannya dengan orang-orang Barat Kristen. Padahal mereka belum pupus ingatannya terhadap peristiwa yang menimpa warga Yahudi Eropa, tatkala Raja Spanyol yang beragama Katolik bertanggung jawab terhadap pembantaian dan pemusnahan kaum Yahudi dari daratan Eropa, tidak lama setelah jatuhnya benteng Islam terakhir di wilayah Andalusia–sekarang menjadi daerah Portugal dan Spanyol-tahun 1492.
Zionisme Israel, Imperialisme AS, dan Terorisme Keduanya di Dunia Islam
Kita tahu, sejak tampil sebagai pemenang dalam Perang Dunia II dan juga Perang Dingin hingga saat ini, pijakan kebijakan politik luar negeri AS–sebagai pengusung utama ideologi kapitalisme–sebetulnya tidak pernah berubah, yakni imperialisme (penjajahan) . Yang berubah adalah cara dan sarananya saja. Jika pada masa lalu imperialisme lebih menonjolkan kekuatan fisik (militer), maka saat ini instrumen yang digunakan adalah politik dan ekonomi. Pada era imperialisme non-fisik inilah hubungan Zionisme dengan sentra kekuatan imperialisme Barat ini, terutama AS, jutru semakin erat dan bahkan semakin ‘mesra’. Hal itu dapat dilihat dari berbagai kebijakan politik luar negeri (baca: imperialisme) Amerika, khususnya di Timur Tengah, yang selalu menguntungkan kaum Zionis. Keduanya bahkan sama-sama terlibat secara intens di dalam menebarkan teror di Dunia Islam.
Hal ini sebetulnya mudah dipahami ketika kita mengetahui siapa sesungguhnya yang menentukan kebijakan politik luar negeri Amerika. Menurut beberapa sumber bahwa politik luar negeri AS banyak dipengaruhi Kongres dan lobi Yahudi; di samping agen intelijen dan media massa.
Kongres dan lobi Yahudi yang dikenal dengan AIPAC (American-Israel Public Affairs Committee) memainkan peranan vital dalam politik LN Amerika sejak tahun 1960-an walaupun implikasinya tidak kentara (invisible) di lapangan, tetapi mereka yang bertanggung jawab dalam hal tersebut sangat merasakan sepak terjangnya yang kuat. Kongres memainkan peran substansial dalam membentuk kebijakan LN Amerika, terutama untuk kawasan Timur Tengah, antara lain dengan melindungi keamanan entitas Zionis, eksistensi, dan superioritasnya di berbagai aspek karena entitas ini diproyeksikan sebagai agen Barat kawasan ini. Konsekuensinya, Kongres konsisten membuat segala upaya untuk mengalokasikan porsi bantuan LN yang signifikan buat Israel pada saat konflik Israel vis-a-vis Arab terus bereskalasi.
pada saat PBB mengeluarkan resolusi yang sangat lunak tentang kebiadaban Israel baru-baru ini, Kongres AS berbuat sebaliknya. Mereka melakukan voting untuk mengecam Palestina. Inilah gambaran demikian kuatnya pengaruh Yahudi di Amerika Serikat.
Mengapa Yahudi demikian kuat di AS, padahal jumlah mereka sedikit? Edward Tivnan dalam bukunya, The Lobby, Jewish Political? Power and American Foreign Policy meneliti tentang sejauh mana kekuatan masyarakat Yahudi di AS. Dalam buku itu disebutkan beberapa sumber kekuatan Yahudi dalam politik AS, antara lain:
1. Senjata politik. Lewat ini kelompok Yahudi akan dapat mengecap atau memberi label anti Israel, Pro Arab, atau anti Semit kepada mereka yang mengeritik Israel.
2. Suara (vote) masyarakat Yahudi. Meskipun Amerika memiliki tradisi demokrasi yang kental, sesungguhnya hanya sedikit penduduk AS yang memberikan suaranya, bahkan hampir setengah dari pemilih tidak memberikan suara. Sebaliknya, enam juta Yahudi yang hanya 3% dari seluruh penduduk bisa secara maksimal memberikan 90% suara mereka.
3. Kemampuan orang-orang Yahudi untuk memberikan uang dalam kampanye-kampanye politik. Kekuatan uang–yang menonjol–dalam pemilihan di Amerika Serikat hampir seusia dengan negara ini. Yahudi pertama yang memberikan dana politik nasional adalah seorang bankir Yahudi bernama Abraham Feinberg. Dia merupakan penyokong dana pemilihan Hary Truman dan John F. Kennedy. Yahudi Amerika Serikat sangat ‘dermawan’ terhadap calon yang mereka percaya akan mendukung kepentingan mereka.
Di samping itu, setiap orang mengakui bahwa media massa merupakan elemen tak terpisahkan dari proses politik Amerika yang secara tidak langsung memberikan kontribusi pada politik LN-nya. Liputan media selalu saja memberikan impresi (penekanan) negatif dan pandangan miring terhadap orang Arab dan komunitas Islam. Pada sisi lain, media Amerika secara konsisten mempresentasikan Israel dalam a positive light, kendati kebrutalan dan kebiadaban terus dilakukannya. Tidak dipungkiri memang, bahwa media Amerika telah didominasi oleh Yahudi yang berhasil menampilkan sosok rakyat Arab dan umat Islam seperti monster yang menteror dan mendestabilkan dunia.
Dari 1.700 koran terbitan AS, 3% adalah milik Yahudi. Jumlah ini mencakup surat kabar yang terkemuka, terutama dalam masalah internasional. Misalnya The New York Times dan The Washington Post. Hartawan Yahudi AS juga menguasai majalah mingguan yang berpengaruh seperti Newsweek, Time, US News & World Report; ataupun mingguan intelektual seperti Nation, New Republic, The New York Times Review of Books, dan lain-lain. Mereka juga menguasai tiga televisi besar di AS seperti The Columbia Broadcasting System, The American Broadcasting Corporation, dan The National Broadcasting Corporation. Perlu dicatat, orang AS lebih suka menontot TV dari pada membaca. Dengan demikian, pengaruh TV di AS untuk membentuk opini sangatlah besar.
Lebih dari itu, eratnya hubungan Zionisme dengan imperialisme AS dapat dilihat dari beberapa fakta berikut.
Semasa masih menjadi presiden, di Los Angeles, Bill Clinton (14/8/2000), misalnya, pernah berkata, “Kami harus menjalin hubungan erat dengan Israel, sebagaimana telah saya lakukan sepanjang kekuasaan saya sebagai presiden dan sepanjang 52 tahun lampau.”
Sementara itu, pada awal-awal kekuasaannya sebagai presiden AS, George W. Bush berkomentar pada jumpa pers yang ia lakukan dengan Toni Blair di Kamp David pada tanggal 23/2/2001, “Kami akan mengulang kembali seluruh kebijakan-kebijakan politik (sebelumnya) untuk wilayah-wilayah dunia. Salah satunya adalah wilayah yang telah menyita sebagian besar waktu, yakni sekitar Teluk Persia dan Timur Tengah.”
Dua pekan sebelumnya, Bush ketika mengucapkan selamat kepada Ariel Sharon dalam Pemilu tanggal 6/2/2001, menyatakan, “Amerika akan bekerjasama dengan semua pemimpin Israel; sejak berdirinya pada tahun 1948. Hubungan bilateral kami sangat kokoh layaknya batu karang; sebagaimana komitmen Amerika terhadap keamanan Israel dan adanya kepercayaan besar terhadap PM Sharon.”
Presiden AS yang baru dilantik, Barack Obama, bahkan jauh-jauh hari, yakni pada saat-saat awal kampanyenya untuk pemilihan presiden, juga mengungkapkan hal senada: dukungan total dan tanpa syarat terhadap Yahudi-Israel. Dukungan total dan tanpa syarat terhadap yahudi-Israel tersebut bahkan seolah menjadi ‘tradisi’ para presiden terpilih AS, siapapun orangnya.
Demikianlah sikap resmi pemerintah AS terhadap Israel. Wajar jika berbagai kebijakan politik yang ditempuh Israel di Timur Tengah akan selalu mendapatkan dukungan atau, paling tidak, restu dari AS.
Sikap Umat Islam
Dari paparan di atas, belum terlambat waktunya bagi kaum Muslim untuk menyadari bahwa musuh mereka saat ini adalah Zionisme Israel dan Imperialisme Barat (terutama AS). Oleh karena itu, sudah saatnya pula kaum Muslim menjadikan mereka sebagai musuh utama yang segera harus dimusnahkan di muka bumi. Sayangnya, hal itu mustahil dapat dilakukan jika kaum Muslim tidak memiliki sebuah institusi yang kuat; sebuah institusi (negara) yang berbasiskan ideologi Islam. Sebab, ideologi Barat–yakni Kapitalisme yang melahirkan imperialisme dan Zionisme–hanya mungkin dilawan dengan ideologi Islam, dan institusi (negara) semacam AS dan Yahudi hanya mungkin dapat dilawan dengan institusi (negara) Islam, yakni Khilafah Islam. Tanpa ideologi Islam dan Khilafah Islam, jangan berharap kita mampu menghancurkan AS dan Yahudi; bahkan sekadar untuk melepaskan diri dari cengkeraman keduanya. Wallahu a’lam bish-shawab.

Assalamualaikum Wr WbBissmilahirohmaanir rohiim
Makkah—juga disebut Bakkah—tempat di mana umat Islam melaksanakan haji itu terbukti sebagai tempat yang pertama diciptakan.
Telah menjadi kenyataan ilmiah bahwa bola bumi ini pada mulanya tenggelam di dalam air (samudera yang sangat luas).
Kemudian gunung api di dasar samudera ini meletus dengan keras dan mengirimkan lava dan magma dalam jumlah besar yang membentuk ‘bukit’.
Dan bukit ini adalah tempat Allah memerintahkan untuk menjadikannya lantai dari Ka’bah (kiblat).
Batu basal Makkah dibuktikan oleh suatu studi ilmiah sebagai batu paling purba di bumi.
Jika demikian, ini berarti bahwa Allah terus-menerus memperluas dataran dari tempat ini. Jadi, ini adalah tempat yang paling tua di dunia.
Adakah hadits yang nabawi yang menunjukkan fakta yang mengejutkan ini? Jawaban adalah ya. Nabi bersabda, ‘Ka’bah itu adalah sesistim tanah di atas air, dari tempat itu bumi ini diperluas.’ Dan ini didukung oleh fakta tersebut.
Menjadi tempat yang pertama diciptakan itu menambah sisi spiritual tempat tersebut. Juga, yang mengatakan nabi yang tempat di dalam dahulu kala dari waktu menyelam di dalam air dan siapa yang mengatakan kepada dia bahwa Ka’bah adalah pemenang pertama yang untuk dibangun atas potongan dari ini tempat seperti yang didukung oleh studi dari basalt mengayun-ayun di Makkah?
Makkah Pusat Bumi
Prof. Hussain Kamel menemukan suatu fakta mengejutkan bahwa Makkah adalah pusat bumi. Pada mulanya ia meneliti suatu cara untuk menentukan arah kiblat di kota-kota besar di dunia.
Untuk tujuan ini, ia menarik garis-garis pada peta, dan sesudah itu ia mengamati dengan seksama posisi ketujuh benua terhadap Makkah dan jarak masing-masing. Ia memulai untuk menggambar garis-garis sejajar hanya untuk memudahkan proyeksi garis bujur dan garis lintang.
Setelah dua tahun dari pekerjaan yang sulit dan berat itu, ia terbantu oleh program-program komputer untuk menentukan jarak-jarak yang benar dan variasi-variasi yang berbeda, serta banyak hal lainnya. Ia kagum dengan apa yang ditemukan, bahwa Makkah merupakan pusat bumi.
Ia menyadari kemungkinan menggambar suatu lingkaran dengan Makkah sebagai titik pusatnya, dan garis luar lingkaran itu adalah benua-benuanya.
Dan pada waktu yang sama, ia bergerak bersamaan dengan keliling luar benua-benua tersebut. (Majalah al-Arabiyyah, edisi 237, Agustus 1978).
Gambar-gambar Satelit, yang muncul kemudian pada tahun 90-an, menekankan hasil yang sama ketika studi-studi lebih lanjut mengarah kepada topografi lapisan-lapisan bumi dan geografi waktu daratan itu diciptakan.
Telah menjadi teori yang mapan secara ilmiah bahwa lempengan-lempengan bumi terbentuk selama usia geologi yang panjang, bergerak secara teratur di sekitar lempengan Arab. Lempengan-lempengan ini terus menerus memusat ke arah itu seolah-olah menunjuk ke Makkah.
Studi ilmiah ini dilaksanakan untuk tujuan yang berbeda, bukan dimaksud untuk membuktikan bahwa Makkah adalah pusat dari bumi. Bagaimanapun, studi ini diterbitkan di dalam banyak majalah sain di Barat.
Allah berfirman di dalam al-Qur’an al-Karim sebagai berikut:
‘Demikianlah Kami wahyukan kepadamu Al Qur'an dalam bahasa Arab supaya kamu memberi peringatan kepada Ummul Qura (penduduk Makkah) dan penduduk (negeri-negeri) sekelilingnya. .’ (asy-Syura: 7)
Kata ‘Ummul Qura’ berarti induk bagi kota-kota lain, dan kota-kota di sekelilingnya menunjukkan Makkah adalah pusat bagi kota-kota lain, dan yang lain hanyalah berada di sekelilingnya. Lebih dari itu, kata ummu (ibu) mempunyai arti yang penting di dalam kultur Islam.
Sebagaimana seorang ibu adalah sumber dari keturunan, maka Makkah juga merupakan sumber dari semua negeri lain, sebagaimana dijelaskan pada awal kajian ini. Selain itu, kata ‘ibu’ memberi Makkah keunggulan di atas semua kota lain.
Makkah atau Greenwich
Berdasarkan pertimbangan yang seksama bahwa Makkah berada tengah-tengah bumi sebagaimana yang dikuatkan oleh studi-studi dan gambar-gambar geologi yang dihasilkan satelit, maka benar-benar diyakini bahwa Kota Suci Makkah, bukan Greenwich, yang seharusnya dijadikan rujukan waktu dunia.
Hal ini akan mengakhiri kontroversi lama yang dimulai empat dekade yang lalu.
Ada banyak argumentasi ilmiah untuk membuktikan bahwa Makkah merupakan wilayah nol bujur sangkar yang melalui kota suci tersebut, dan ia tidak melewati Greenwich di Inggris.
GMT dipaksakan pada dunia ketika mayoritas negeri di dunia berada di bawah jajahan Inggris.
Jika waktu Makkah yang diterapkan, maka mudah bagi setiap orang untuk mengetahui waktu shalat.
Makkah adalah Pusat dari lapisan-lapisan langit
Ada beberapa ayat dan hadits nabawi yang menyiratkan fakta ini. Allah berfirman, ‘Hai golongan jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya melainkan dengan kekuatan.’ (ar-Rahman:33)
Kata aqthar adalah bentuk jamak dari kata ‘qutr’ yang berarti diameter, dan ia mengacu pada langit dan bumi yang mempunyai banyak diameter.
Dari ayat ini dan dari beberapa hadits dapat dipahami bahwa diameter lapisan-lapisan langit itu di atas diameter bumi (tujuh lempengan bumi). Jika Makkah berada di tengah-tengah bumi, maka itu berarti bahwa Makkah juga berada di tengah-tengah lapisan-lapisan langit.
Selain itu ada hadits yang mengatakan bahwa Masjidil Haram di Makkah, tempat Ka‘bah berada itu ada di tengah-tengah tujuh lapisan langit dan tujuh bumi (maksudnya tujuh lapisan pembentuk bumi) Nabi bersabda, ‘Wahai orang-orang Makkah, wahai orang-orang Quraisy, sesungguhnya kalian berada di bawah pertengahan langit.’
Thawaf di Sekitar Makkah
Dalam Islam, ketika seseorang thawaf di sekitar Ka’bah, maka ia memulai dari Hajar Aswad, dan gerakannya harus berlawanan dengan arah jarum jam. Hal itu adalah penting mengingat segala sesuatu di alam semesta dari atom hingga galaksi itu bergerak berlawanan dengan arah jarum jam.
Elektron-elektron di dalam atom mengelilingi nukleus secara berlawanan dengan jarum jam. Di dalam tubuh, sitoplasma mengelilingi nukleus suatu sel berlawanan dengan arah jarum jam. Molekul-molekul protein-protein terbentuk dari kiri ke kanan berlawanan dengan arah jarum jam. Darah memulai gerakannya dari kiri ke kanan berlawanan dengan arah jarum jam.
Di dalam kandungan para ibu, telur mengelilingi diri sendiri berlawanan dengan arah jarum jam. Sperma ketika mencapai indung telur mengelilingi diri sendiri berlawanan dengan arah jarum jam. Peredaran darah manusia mulai gerakan berlawanan dengan arah jarum jamnya. Perputaran bumi pada porosnya dan di sekeliling matahari secara berlawanan dengan arah jarum jam.
Perputaran matahari pada porosnya berlawanan dengan arah jarum jam. Matahari dengan semua sistimnya mengelilingi suatu titik tertentu di dalam galaksi berlawanan dengan arah jarum jam. Galaksi juga berputar pada porosnya berlawanan dengan arah jarum jam.

Assalamualaikum Wr WbBismillahirrohmaani rrohiimBEBERAPA CARA MENDEKATKAN DIRI KPD ALLAH SWT diantaranya :1. Sholat wajib tepat waktu, selalu berdoa dan berdzikir kepada AllahDengan sholat, berdo'a dan dzikir kepada Allah, Inya Allah hati menjadi tenang, damai dan makin dekat dengan-Nya2. Sholat tahajudDengan sholat tahajud Insya Allah cenderung mendapatkan perasaan tenang. Hal ini dimungkinkan karena di tengah kesunyian malam didapatkan kondisi keheningan dan ketenangan suasana,yang tentu saja semua itu hanya dapat terjadi atas izin-Nya. Pada malam hari, diri ini tidak lagi disibukkan dengan urusan pekerjaan ataupun urusan-urusan duniawi lainnya sehingga dapat lebih khusyu saat menghadap kepada-Nya.3. Mengingat kematian yang dapat datang setiap saatKematian sebenarnya sangat dekat, lebih dekat dari urat leher kita. Dan dapat secepat kilat menjemput.4. Membayangkan tidur di dalam kubur.Membayangkan tidur dalam kuburan yang sempit , gelap dan sunyi saat kita mati nanti. Semoga amal ibadah kita selama di dunia ini dapat menemani kita di alam kubur nanti.5. Membayangkan kedahsyatan siksa neraka.Azab Allah sangat pedih bagi yang tidak menjauhi larangan-Nya dan tidak mengikuti perintah-Nya. Ya Allah jauhkanlah kami dari siksa neraka-Mu, karena kami sangat takut akan siksa neraka-Mu.Ya Allah bimbinglah kami agar dapat memanfaatkan sisa hidup kami untuk selalu dijalan-Mu.……6. Membayangkan surga-Nya.Kesenangan duniawi hanya bersifat sementara, sangat singkat dibanding dengan kenikmatan di akhirat yang tidak dibatasi waktu.Semoga kita dapat selalu mengikuti perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya dan Insya Allah diizinkan untuk meraih Surga-Nya. Amin…..7a. Mengikuti tausyiah atau mengikuti pengajian secara rutin seminggusatu kali (minimal), dua kali atau lebih. Insya Allah... dengan mendengar tausyiah atau mengikuti pengajian, akan meningkatkan keimanan karena selalu diingatkan kembali utk selalu dekat kpd Allah SWT. Perlu dicatat, dikarenakan iman bisa turun atau naik, maka harus dijaga agar iman tetap stabil pada keadaan tinggi/ kuat dengan mengikuti tausyiah, pengajian dsb.7b. Bergaul dengan orang-orang sholeh.Seperti sudah dijelaskan di atas bahwa tingkat keimanan kita bisa turun atau naik, untuk itu perlu dijaga agar tingkat keimanan kita tetap tinggi. Berada pada lingkungan kondusif dimana orang-orangnya dekat dengan Allah SWT, Insya Allah juga akan membawa kita untuk makin dekat kepada-Nya.8. Membaca Al Qur'an dan maknanya (arti dari setiap ayat yang dibaca)Insya Allah dengan membaca Al Qur'an dan maknanya, akan menjadikan kita makin dekat dengan-Nya.9. Menambah pengetahuan keislaman dengan berbagai cara, antara laindengan : membaca buku, membaca di internet (tentang pengetahuan Islam, artikel Islam, tausyiah dsb), melihat video Islami yang dapat meningkatkan keimanan kita.10. Merasakan kebesaran Allah SWT, atas semua ciptaan-Nya sepertiAlam Semesta (jagad raya yang tidak berbatas) beserta semua isinya.11. Merenung atas semua kejadian alam yang terjadi di sekeliling kita(tsunami, gunung meletus, gempa dsb). Dimana semua itu mungkin berupa ujian keimanan, peringatan, atau teguran bagi kita agar kita selalu ingat kepada-Nya/ mengikuti perintah-Nya. Bukan makin tersesat ke perbuatan maksiat atau perbuatan lain yang dilarang oleh-Nya. Ya Allah kami mohon bimbingan-Mu agar kami dapat selalu introspeksi atas semua kesalahan yang kami perbuat, meninggalkan larangan-Mu dankembali ke jalan-Mu ya Allah.12. Mensyukuri begitu besar nikmat yang sudah diberikan oleh Allah SWTJangan selalu melihat ke atas, lihatlah orang lain yang lebih susah.Begitu banyak nikmat yang diberikan oleh-Nya.Saat ini kita masih bisa bernafas, masih bisa makan, bisa minum, masih mempunyai keluarga, masih mempunyai apa yang kita miliki saat ini,masih mempunyai panca indera mata, hidung, telinga dan...masih bisa bernafas (masih diberi kesempatan hidup). Masih pantaskah kita tidak bersyukur dan tidakberterimakasih pada-Nya.

Allah SWT memberikan petunjuk untuk kita mengenali Ya'juj & Ma'juj. Ini dijelaskan melalui kisah Zulkarnain pada Surah al-Kahfi:"...kemudian ia berpatah balik menurut jalan yang lain (utara). Sehingga apabila ia sampai di antara dua gunung, ia dapati di sisinya satu kaum yang hampir-hampir mereka tidak dapat memahami perkataan. Mereka berkata: "wahai Zulkarnain, sesungguhnya kaum Yakjuj dan Makjuj sentiasa melakukan kerosakan di bumi; oleh itu, setujukah kiranya kami menentukan sejumlah bayaran kepadamu (dari hasil pendapatan kami) dengan syarat engkau membina sebuah tembok di antara kami dengan mereka?" Dia menjawab: "(kekuasaan dan kekayaan) yang Tuhanku jadikan daku menguasainya, lebih baik (dari bayaran kamu); oleh itu bantulah daku dengan tenaga (kamu beramai-ramai) aku akan bina antara kamu dengan mereka sebuah tembok penutup yang kukuh. Bawalah kepadaku ketul-ketul besi"; sehingga apabila ia terkumpul separas tingginya menutup lapangan antara dua gunung itu, dia pun perintahkan mereka membakarnya dengan berkata: "Tiuplah dengan alat-alat kamu" sehingga apabila ia menjadikannya merah menyala seperti api, berkatalah dia: "Bawalah tembaga cair supaya aku tuangkan atasnya". Maka mereka tidak dapat memanjat tembok itu, dan mereka juga tidak dapat menebuknya. (Setelah itu) berkatalah Zulkarnain: "Ini ialah suatu rahmat dari Tuhanku; dalam pada itu, apabila sampai janji Tuhanku, Dia akan menjadikan tembok itu hancur lebur, dan adalah janji Tuhanku itu benar"…"; al-Kahfi:92- 98Fakta relevan bagi mengenali Ya'juj & Ma'juj ialah:1. Jalan ke utara = ke utara Iran menuju ke Armenia2. Di antara dua gunung = Gunung Caucasus3. Kaum yang hampir-hampir mereka tidak dapat memahami perkataan = Kaum Armenia4. Tembok besi = Wall of AlexanderBerdasarkan fakta siapakah Ya'juj & Ma'juj? Mereka adalah puak Khazar, dan terdiri daripada 97% bangsa Yahudi yang kita ketahui pada hari ini. Yahudi hari ini adalah bukan Yahudi sebenar dan adalah perdayaan. Yahudi sebenar berkulit hitam (Mesir + Negro) dan sama sekali berbeza daripada Yahudi yang kita kenali pada hari ini; http://www.youtube. com/watch? v=_ArXEOo2iU0Logik mudah ialah tidakkah anda terfikir bagaimana bangsa berwajah Eropah (German & Russia) boleh mengaku mereka orang Yahudi dan berasal dari Palestin? Orang Yahudi sebenar adalah pelarian dari Mesir dan berkulit hitam. Imbas kembali kisah Nabi Musa menyelamatkan mereka di Mesir. Ini disokong fakta Firaun sendiri adalah orang negro. Perhatikan kesemua simbol Mesir purba dan ianya menunjukkan gambar orang negro dan berkulit hitam. Cuba imbas kembali wajah orang Palestin, orang Lebanon, Turki dan Iran. Adakah mereka berwajah seperti orang Eropah? Jika Turki yang lebih hampir kepada Eropah masih kelihatan seperti orang Arab, bagaimana munasabah mereka boleh mengaku mereka orang Yahudi? Inilah perdayaan puak Khazar (Ya'juj & Ma'juj) yang telah berjaya memecah tembok dibina Zulkarnain lebih kurang 342 tahun Hijrah selepas kewafatan Rasulullah SAW.Hari ini mereka menguasai dunia dan melakukan kerosakan tanpa henti. Lihat video membuktikan perdayaan ini dan pemalsuan wajah Jesus. Jesus sebenar adalah berkulit hitam dan seperti negro. Gambar Jesus kita ketahui hari ini adalah gambar Cesare Borgia, anak Pope Alexander VI; http://www.youtube. com/watch? v=dwipgzj2roo. Sila rujuk http://muslimvillag e.wordpress. com/ untuk artikel dan maklumat penuh.

Assalamualaikum Wr Wb


Bissmillahirrohmaan irrohiim


Pada saat Nabi Muhammad SAW berdakwah, beliau selalu mendapat perlakuan tidak baik dari Abu Lahab dan kawan-kawan. Ejekan, hinaan, dan penganiayaan diterima Nabi SAW dan pengikutnya. Namun, sedikit pun tidak melemahkan iman mereka. Tidak pula menyurutkan tekad dan semangat Nabi SAW dalam menjalankan dakwahnya.


Abu lahab bersama kawan-kawannya, Abu Jahal, dan Abu sufyan semakin geram melihat pengikut Nabi SAW bertambah banyak. Memang, mereka selalu hadir jika Nabi SAW sedang berdakwah, tetapi dikepala mereka tersimpan beribu rencana jahat untuk mengacaukannya.


"Wahai Muhammad !" teriak Abu Lahab ketika Nabi SAW sedang berdakwah. "Kamu mengaku sebagai Nabi, tetapi kami tak pernah melihat buktinya ! Bagaimana kami percaya...? "ejek Abu Lahab.


"Sekarang, perlihatkan mukjizatmu !" seru Abu Jaha l pula.


"Ya ! Sebagaimana mukjizat nabi Isa. Coba hidupkan orang yang sudah mati !" kata Abu Sufyan.


"Bisakah kamu mengubah bukit safa dan marwah menjadi bukit emas? !" kata yang lainnya mengolok-olok Nabi.


Muhammad SAW tidak menanggapi ulah orang-orang jahil itu. Begitu pula pengikutnya, tidak terpengaruh sedikitpun. Allah yang Maha Kuasa menurunkan Wahyu-Nya kepada Nabi SAW, untuk menyanggah perkataan orang-orang kafir itu.


Lalu Nabi SAW, menyampaikan wahyu yang diterimanya kepada kaum yang sesat itu.


"Hai, kaum Quraisy ! Sesungguhnya Allah telah berfirman, Katakanlah bahwa aku tidak kuasa memberi kemanfaatan dan kemudaratan bagi diriku, melainkan apa yang dikehendaki Allah.
Jika aku tahu barang yang ghaib, tentu aku perbanyak berbuat amal kebajikan, dan tentu aku tidak akan mendapat kesusahan. Tidaklah aku, melainkan Basyir dan Nazir, menyampaikan janji bahagia dan berita pernyataan sengsara."


"Sudahlah, Muhammad! Jika kamu mau menghentikan pekerjaanmu, kami akan mengangkatmu menjadi raja. Atau kami memberimu harta, kekayaan, dan kemewahan... '" kata Abu Jahal.


Abu jahal dan kawan-kawannya tetap mendustakan Nabi. Mereka hanya ingin mempengaruhi pengikutnya agar kembali menyembah berhala.


"Kenapa kalian menuntutku untuk memperlihatkan mukjizat ? Sedangkan wahyu yang kusampaikan ini lebih dari segala macam mukjizat. Cahaya yang tak pernah padam," Kata Nabi SAW.


Pengikut Nabi SAW semakin teguh imannya mendengar wahyu yang disampaikan beliau. Keadaan itu membuat kaum kafir kian marah dan menentang usaha-usaha Muhammad. Mereka amat membencinya. Mereka beranggapan ia sudah menghina tuhan-tuhan mereka. Maka suatu hari, orang-orang kafir itu datang kepada Abu Thalib, paman Nabi SAW sendiri. Mereka mengadukan semua perbuatan Nabi Muhammad SAW.


Abu Thalib, seorang pelindung dan pembela Nabi SAW, meskipun waktu itu tidak masuk Islam. Dengan penuh bijaksana ia menengahinya, akan tetapi kali ini orang kafir tidak merasa puas dengan Abu Thalib.


"Hai Abu Thalib, selama ini kamu selalu membela Muhammad dan melindunginya dari kami. Coba suruh Muhammad menghentikan perbuatannya itu! Kalau tidak' maka kami akan bertindak sendiri!" Abu Sufyan mengancam dengan keras.


"Kami akan bunuh Muhammad! Jika ia masih terus menghina berhala kami," sahutnya lagi tidak main-main.


Abu Thalib tertegun, ia amat bingung harus berbuat apa. Muhammad adalah keponakannya yang sangat ia cintai dan sayangi. Sedangkan ia sendiri masih menyembah berhala seperti kaum kafir. Ia tak ada niat untuk meninggalkan agamanya. Tetapi, kalau sampai menyerahkan Nabi SAW ke tangan orang-orang itu, Abu Thalib tidak bisa.


Ah !.....hati orang tua itu terasa gundah, karena rasa sayang yang begitu besar pada Nabi Muhammad SAW, Abu Thalib segera memanggil Nabi SAW. Diceritakannya semua ancaman orang kafir itu dengan hati yang cemas.


"Anakku, dengarkanlah, " kata Abu Thalib. Nabi Muhammad SAW menatap pamannya dengan perasaan berdebar-debar. Nabi menunggu apa yang akan dikatakan Abu Thalib.


"Aku harap kamu bisa menjaga dirimu dan diriku. Jangan membebani aku dengan sesuatu yang tak sanggup aku pikul," kata Abu Thalib.
Sungguh , Nabi SAW sedih mendengarnya. Satu-satunya orang yang selalu membelanya, kini seakan tidak mau lagi membela. Tetapi, Nabi SAW tidak mau kaumnya terus menerus berada dalam kegelapan dan kesesatan. Beliau sudah diberi petunjuk dengan cahaya kebenaran.


Dengan semangat yang menyala, Nabi memandang pamannya. "Wahai, Pamanku!" kata Nabi SAW. "Meskipun mereka meletakkan matahari di tangan kananku dan bulan ditangan kiriku, agar aku meninggalkan seruanku. Sungguh, sampai mati pun tidak akan kutinggalkan !"


Tanpa menoleh lagi, Rasulullah meninggalkan Abu Thalib. Alangkah bergetar seluruh tubuh Abu Thalib mendengar ucapan itu. Ia tertegun beberapa saat. Lalu segera memanggil Nabi lagi.


"Anakku ! Pergilah dengan tenang. Katakanlah apa yang ingin kamu katakan pada kaummu. Sungguh, aku tidak akan menyerahkan dirimu pada orang-orang kafir," kata Abu Thalib penuh haru.


Abu Thalib pun memerintahkan keluarganya, bani Muthalib dan Bani Hasyim untuk melindungi Nabi SAW dari penganiayaan kaum Quraisy.
Nabi Muhammad SAW meneruskan perjuangannya, walaupun orang-orang kafir menghalanginya dengan tindakan-tindakan yang kejam.


Begitu besar makna dan pengaruh ucapan Nabi di depan pamannya, seakan menggema di dalam dada kaum muslimin. Mereka rela berkorban jiwa sekalipun, asalkan tetap menyiarkan agama Allah.
Kesungguhan Nabi SAW menjalankan dakwah telah membuat musuhnya kalang kabut. Tetapi, menjadi batu magnet yang menarik setiap pengikutnya untuk tetap setia pada ajaran-Nya.

Bissmillahirrohmaan irrohiim

Selepas sholat subuh, Imam Hanafi bersiap membuka tokonya, di pusat kota kufah. Diperiksanya dengan cermat pakaian dan kain yang akan dijual. Sewaktu menemukan pakaian yang cacat, ia segera menyisihkannya dan meletakkannya di tempat yang terbuka. Supaya kalau ada yang akan membeli, ia dapat memperlihatkannya.

Ketika hari mulai siang, banyak pengunjung yang datang ke tokonya untuk membeli barang dagangannya. Tapi, ada juga yang hanya memilih-milih saja.

"Mari silakan, dilihat dulu barangnya. Mungkin ada yang disukai,"tawar Imam Hanafi tersenyum ramah.

Seorang pengunjung tertarik pada pakaian yang tergantung di pojok kiri.
"Bolehkah aku melihat pakaian itu?" tanya perempuan itu. Imam Hanafi segera mengambilkannya.

"Berapa harganya?"tanyanya sambil memandangi pakaian itu. Pakaian ini memang bagus. Tapi, ada sedikit cacat di bagian lengannya."Imam Hanafi memperlihatkan cacat yang hampir tak tampak pada pakaian itu.

"Sayang sekali."perempuan itu tampak kecewa.

"Kenapa Tuan menjual pakaian yang ada cacatnya?"

"Kain ini sangat bagus dan sedang digemari. Walaupun demikian karena ada cacat sedikit harus saya perlihatkan. Untuk itu saya menjualnya separuh harga saja."

"Aku tak jadi membelinya. Akan kucari yang lain,"katanya.

"Tidak apa-apa, terima kasih,"sahut Imam Hanafi tetap tersenyum dalam hati, perempuan itu memuji kejujuran pedagang itu. Tidak banyak pedagang sejujur dia. Mereka sering menyembunyikan kecacatan barang dagangannya.

Sementara itu ada seorang perempuan tua, sejak tadi memperhatikan sebuah baju di rak. Berulang-ulang dipegangnya baju itu. Lalu diletakkan kembali. Imam Hanafi lalu menghampirinya.

"Silakan, baju itu bahannya halus sekali. Harganya pun tak begitu mahal."

"Memang, saya pun sangat menyukainya. " Orang itu meletakkan baju di rak. Wajahnya kelihatan sedih. "Tapi saya tidak mampu membelinya. Saya ini orang miskin,"katanya lagi.

Imam Hanafi merasa iba. Orang itu begitu menyukai baju ini, saya akan menghadiahkannya untuk ibu,"kata Imam Hanafi.

"Benarkah? Apa tuan tidak akan rugi?"

"Alhamdulillah, Allah sudah memberi saya rezeki yang lebih."Lalu, Imam Hanafi membungkus baju itu dan memberikannya pada orang tersebut.

"Terima kasih, Anda sungguh dermawan. Semoga Allah memberkahi." Tak henti-hentinya orang miskin itu berterima kasih.

Menjelang tengah hari, Imam Hanafi bersiap akan mengajar. Selain berdagang, ia mempunyai majelis pengajian yang selalu ramai dipenuhi orang-orang yang menuntut ilmu. Ia lalu menitipkan tokonya pada seorang sahabatnya sesama pedagang.

Sebelum pergi, Imam Hanafi berpesan pada sahabatnya agar mengingatkan pada pembeli kain yang ada cacatnya itu.

"Perlihatkan pada pembeli bahwa pakaian ini ada cacat di bagian lengannya. Berikan separo harga saja," kata Imam Hanafi. Sahabatnya mengangguk. Imam Hanafi pun berangkat ke majelis pengajian.

Sesudah hari gelap ia baru kembali ke tokonya.

"Hanafi, hari ini cukup banyak yang mengunjungi tokomu. O, iya! Pakaian yang itu juga sudah dibeli orang,"kata sahabatnya menunjuk tempat pakaian yang ada cacatnya.

"Apa kau perlihatkan kalau pada bagian lengannya ada sedikit cacat?" tanya Hanafi.

"Masya Allah aku lupa memberitahunya. Pakaian itu sudah dibelinya dengan harga penuh."sahabatnya sangat menyesal.

Hanafi menanyakan ciri-ciri orang yang membeli pakaian itu. Dan ia pun bergegas mencarinya untuk mengembalikan sebagian uangnya.

"Ya Allah! Aku sudah menzhaliminya, "ucap Imam Hanafi.
Sampai larut malam, Imam Hanafi mencari orang itu kesana-kemari. Tapi tak berhasil ditemui. Imam Hanafi amat sedih.

Di pinggir jalan tampak seorang pengemis tua dan miskin duduk seorang diri. Tanpa berpikir panjang lagi, ia sedekahkan uang penjualan pakaian yang sedikit cacat itu semuanya.

"Kuniatkan sedekah ini dan pahalanya untuk orang yang membeli pakaian bercacat itu,"ucap Imam Hanafi. Ia merasa tidak berhak terhadap uang hasil penjualan pakaian itu.

Imam Hanafi berjanji tidak akan menitipkan lagi tokonya pada orang lain.

Keesokan harinya Imam Hanafi kedatangan utusan seorang pejabat pemerintah. Pejabat itu memberikan hadiah uang sebanyak 10.000 dirham sebagai tanda terima kasih. Rupanya sang ayah merasa bangga anaknya bisa berguru pada Imam Hanafi di majelis pengajiannya. Imam Hanafi menyimpan uang sebanyak itu disudut rumahnya. Ia tidak pernah menggunakan uang itu untuk keperluannya atau menyedekahkannya sedikitpun pada fakir miskin.

Seorang tetangganya merasa aneh melihat hadiah uang itu masih utuh.

"Kenapa Anda tidak memakainya atau menyedekahkannya? " tanyanya.

"Tidak, Aku khawatir uang itu adalah uang haram," kata Imam Hanafi.

Barulah tetangganya mengerti kenapa Imam Hanafi berbuat begitu. Uang itu pun tetap tersimpan disudut rumahnya. Setelah beliau wafat, hadiah uang tersebut dikembalikan lagi kepada yang memberinya.

Assalamualaikum Wr Wb

Bissmillahirrohmaan irrohiim
”Patutkah Kami menganggap orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh sama dengan orang-orang yang berbuat kerusakan di muka bumi? Patutkah (pula) Kami menganggap orang-orang yang bertakwa sama dengan orang-orang yang berbuat maksiat?” QS.Shaad 38 ayat 28.

“Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang makruf, mencegah dari yang mungkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan mereka taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah, sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”. QS. At-Taubah (9) ayat 71.

Ketika saya ditanya oleh teman, yang menghubungi saya, sehubungan terlah terjadi musibah peledakan dan menimbulkan banyak korban jiwa di JW Marriott dan Ritz-Carlton, pada hari Jum’at 17 Juli 2009 lk pukul 07.55 dan 07.57 WIB, saya katakan pada beliau bahwa pelakunya adalah seseorang dan atau sekelompok orang yang telah menempatkan dirinya untuk menjadi “Musuh Islam” dan saya katakan musuh Islam itu sebenarnya bukan hanya dari kelompok Non Muslim, bisa jadi dari yang menamakan dirinya Komunis Muslim dan bisa jadi dari kalangan kita sendiri yang tidak menyadari bahwa tindakannya selama ini hanya akan menghancurkan Islam.

Siapapun orang nya dan apapun agamanya apa bila ia, cinta damai dan tetap memelihara kedamaian yang telah tercipta tersebut, serta tidak melakukan hal hal yang dapat menimbulkan kekacauan, keributan, kerusakan, keretakan persatuan yang telah dibentuk dan dibina untuk amar makruf nahi mungkar, dan bahkan menimbulkan korban jiwa, dia, atau mereka itu lah yang disebut orang orang yang tentram, dan orang orang yang akan menerima pahala atas perbuatnnya tersebut, sebagaimana firman Allah SWT dalam QS. Al-Baqarah (2) ayat 62

“Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin, siapa saja di antara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal saleh, mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati”.

Jadi jelaslah walau kita mengaku Muslim, kita shalat lima waktu, kita Saum, dan kita rajin nulis yang berjudul seputar amar makruf nahi mungkar, akan tetapi kita baru pandai menulis, belum pandai melakukan dan melaksanakan apa yang kita tulis, apa yang kita bicarakan, apa yang kita diskusikan, dan apa yang ucapkan, bahkan sebaliknya, kita mengatakan kamu harus jujur, sementara kita berdusta, kamu harus tertib, sementara kita banyak melakukan pelanggaran hukum baik hukum agama maupun hukum pemerintah yang tidak bertentangan dengan Hukum yang telah Allah SWT tetapkan, kamu harus ini dan kamu harus itu, sementara kita melakukan perbuatan yang tidak sesuai tuntunan Islam, bahkan kita sering menipu diri sendiri, kalau menurut saya ia, atau, mereka lah musuh Islam yang sebenarnya, ini sesuai dan sebagaimana yang telah Allah gambarkan dalam Al-Qur’an tersebut dalam pembukaan diatas.

Maka dari itu mari kita belajar menggali Al-Qur’an dan Al-Hadits yang tidak bertentangan dengan Al-Qur’an dan mari kita praktekan, kita laksanakan, dan mari kita hijrah dari pola pikir yang kerdil menuju pola pikir yang lebih luas sesuai tuntunan dan petunjuk dan anjuran yang telah Nabi Muhammad SAW, wariskan dan ajarkan untuk kita semua.

Ya Allah Ya Tuhan kami terimalah daripada kami amalan kami, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui

Ya Allah Ya Tuhan kami, berikanlah kesabaran kepada kami, dan kokohkanlah pendirian kami dan tolonglah kami terhadap orang-orang kafir

Ya Allah Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah.

Ya Allah Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami.

Ya Allah Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir

Ya Allah Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi karunia

Ya Allah Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami dan tindakan-tindakan kami yang berlebih-lebihan dalam urusan kami dan tetapkanlah pendirian kami, dan tolonglah kami terhadap kaum yang kafir

Ya Allah Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi

Ya Allah Ya Tuhan kami, janganlah Engkau tempatkan kami bersama-sama orang-orang yang lalai terhadap agamanya

Ya Allah Ya Tuhan kami, berilah keputusan antara kami dan kaum kami dengan hak yang adil dan Engkaulah Pemberi keputusan yang sebaik-baiknya, karena Engkau Maha Melihat apa apa yang telah kami lakukan.

Ya Allah Ya Tuhan kami; janganlah Engkau jadikan kami sasaran fitnah bagi kaum yang lalai itu

Ya Allah Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau mengetahui apa yang kami sembunyikan dan apa yang kami lahirkan; dan tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi bagi Mu Ya Allah, baik yang ada di bumi maupun yang ada di langit

Ya Allah Ya Tuhan kami, beri ampunlah kepada kami dan kedua ibu bapakku kami yang beriman dan sekalian orang-orang mukmin sampai pada hari terjadinya hisab

Ya Allah Ya Tuhan kami, kami telah beriman, maka catatlah serta masukanlah kami bersama orang-orang yang menjadi saksi atas kebenaran Al Qur'an dan kenabian Muhammad saw

Ya Allah Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah beriman, maka ampunilah segala dosa kami dan peliharalah kami dari siksa api neraka

Ya Allah Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia, dan bahagian di akhirat.

Ya Allah ya Tuhan kami, perkenankanlah doa ku.


Wassalamualaikum Wr Wb

free counters