What is your dream?

Senin, 21 Juni 2010

ANDALUSIA


Andalusia dan Spanyol Islam

Penaklukan Islam atas semenanjung Iberia merupakan kelanjutan dari penaklukan Islam atas Afrika Utara. Penaklukan-penaklukan ini terjadi sebagai hasil dari ekspedisi-eksedisi militer. Pada tahun 710 Masehi, ketika peninjauan pertama terjadi, seluruh semenanjung bersamaan dengan sebuah propinsi di Perancis sebelah tenggara yang berada di bawah kekuasaan bangsa Visigoth; namun raja yang baru saja naik tahta, Roderick, yang kebetulan kekuasaan kerajaannya telah diperselisihkan. Ketika umat Islam mencapai wilayah ini pada tahun 711 Masehi dengan 7.000 tentara, raja Roderick menyerah di medan laga dan menghilangkan jejaknya. Sejak tahun 716 Masehi, umat Islam akhirnya menguasai seluruh semenanjung dan bahkan menguasai Narbonne di Perancis selatan. Selanjutnya serangan-serangan yang dilancarkan ke Perancis, baik dari pantai barat maupun dari lembah Rhone, namun ekspedisi militer ini digagalkan oleh Charles Martel di Tours pada tahun 732 Masehi. Peristiwa ini menunjukkan bahwa serangan-serangan atas Perancis itu merugikan kaum muslimin dan dapat dihentikan oleh pasukan Perancis, sekalipun Narbonne masih tetap diduduki sampai akhir tahun 751 Masehi.
Al Andalus adalah propinsi pertama dinasti


Perubahan Persepsi dari Perang Salib

Bagi studi dewasa ini, masalah sentral tentang Perang Salib adalah bagaimana peristiwa.peristiwa itu sendiri terjadi dan refleksi-refleksi tentangnya di abad-abad terkemudian, mempengaruhi persepsi-persepsi Islam terhadap Kristen.
Hal pertama yang harus ditegaskan adalah bahwa Perang Salib berasosiasi dengan meningkatnya rasa keagamaan yang dahsyat di Eropa Barat. Ada banyak gerakan bagi pembaharuan Gereja, ditunjukkan dengan memerangi kekejaman dan penghianatan yang khusus. Sebuah biara yang didapatkan di Cluny, Perancis, tahun 910 Masehi dalam membantu berkembangnya ketaatan kepada kekuasaan monastik Benedictine dan sedemikian baiknya didukung sejak abad ke sebelas oleh lebih dari dua ratus rumah anak perempuan. Semangat keagamaan juga ditunjukkan sendiri oleh ikut sertanya dalam hijrah untuk meningkatkan jumlah penduduk. Satu sentra penting adalah tempat suci Santiago (Saint James) di Compostela Spanyol barat laut, namun untuk mencapai tujuan itu dengan kemampuan hijrah paling tinggi adalah ke kuburan suci di Jerusalem. Tiga puluh tahun sebelum Perang Salib Pertama, gerombolan dari tujuh ribu penduduk dinyatakan telah pergi meninggalkan Rhine ke Jerusalem, dipimpin oleh Uskup Agung dan uskup di bawahnya. Pada tahun 1076 Masehi Jerusalem berada di bawah kekuasaan langsung Amir Turki yang amat menyulitkan bagi orang-orang yang berziarah ke sana. Ini agaknya menjadi salah satu faktor di samping Paus Urban II yang menyatakan keputusannya untuk mengobarkan Perang Salib di tahun 1095 Masehi pada konsili Clermont di Perancis.
Walaupun demikian,

Sabtu, 19 Juni 2010

Bank Data Kehidupan

DNA: BANK DATA KEHIDUPAN
Perkembangan sains memperjelas bahwa makhluk hidup memiliki struktur yang luar biasa kompleks dan suatu keteraturan yang terlalu sempurna untuk muncul melalui peristiwa kebetulan. Ini membuktikan fakta bahwa makhluk hidup diciptakan oleh Pencipta yang Mahakuasa yang memiliki pengetahuan tanpa banding. Baru-baru ini, misalnya, dengan tersingkapnya struktur sempurna dalam gen manusia yang menjadi isu yang menonjol karena Projek Genom, penciptaan yang unik dari Tuhan telah terungkap sekali lagi untuk kita semua.
Dari AS hingga Cina, ilmuwan dari seluruh penjuru dunia telah memberikan upaya terbaik mereka untuk menguraikan 3 miliar huruf kimiawi di dalam DNA dan menentukan urutannya. Sebagai hasilnya, 85% dari data yang terkandung dalam DNA manusia dapat diurutkan dengan tepat. Walaupun ini merupakan perkembangan yang sangat menarik dan penting, sebagaimana dinyatakan Dr. Francis Collins, pimpinan Projek Genom Manusia, sebegitu jauh ini baru langkah pertama dalam upaya menguraikan informasi di dalam DNA.
Agar dapat memahami mengapa penguraian informasi ini berjalan begitu lama, kita harus memahami sifat dari informasi yang tersimpan di dalam DNA.
Dunia DNA yang Penuh Rahasia

There is enough information in one DNA molecule to fill 1000 books. This is encoded in the DNA seen in the picture. All of a person's features are encoded in an alphabet symbolised in the letters A,T,C and G.
Dalam pembuatan atau pengelolaan produk atau pabrik teknologi, sarana yang paling banyak digunakan adalah pengalaman dan akumulasi pengetahuan yang diperoleh manusia selama berabad-abad. Pengetahuan dan pengalaman penting yang dibutuhkan untuk membangun tubuh manusia, 'pabrik' paling maju dan canggih di muka bumi, tersimpan di dalam DNA. Poin penting untuk diperhatikan di sini adalah bahwa DNA telah senantiasa ada semenjak manusia pertama dengan semua kesempurnaan dan kompleksitasnya. Sebagaimana dapat dibaca pada baris-baris di bawah, Anda juga akan melihat dengan jelas betapa tidak masuk akalnya untuk mengklaim, sebagaimana para evolusionis, bahwa molekul seperti itu, dengan semua struktur dan sifatnya yang menakjubkan, berasal mula dari peristiwa kebetulan.
DNA terlindung dengan baiknya di dalam nukleus (inti sel) yang berada di pusat sel. Jika diingat bahwa sel-sel manusia - terhitung lebih dari 100 miliar - memiliki diameter rata-rata 10 mikron (satu mikron adalah 10-6 m.), kecilnya wilayah yang dibicarakan akan dipahami lebih baik. Molekul yang menakjubkan ini merupakan bukti nyata dari kesempurnaan dan sifat luar biasa dari seni penciptaan oleh Allah. Begitu luar biasanya sehingga suatu cabang sains khusus dibuat untuk mendalami rahasia molekul ini., yang masih banyak tersembunyi. Nama cabang sains ini adalah

Jumat, 18 Juni 2010

Kerajaan Turki Ottoman


Kerajaan Ottoman

Kerajaan Ottoman adalah titik awal yang jelas, sebab semenjak pendudukannya terhadap Eropa Tenggara, kerajaan Ottoman menjadi pengulangan kolonialisme Islam yang agresif. Ottoman atau keluarga Bani Osmani ini adalah bagian kecil dari keseluruhan suku-suku bangsa Turki yang dikenal sebagai bangsa Turki yang masuk ke Anatolia atau Asia Kecil semenjak abad ke sebelas yang lalu. Bangsa ottoman adalah pemimpin-pemimpin yang terus-menerus berjuang menentang Byzantine, terutama setelah mereka bergerak ke Anatolia barat laut di abad ketiga belas. Pengikut-pengikutnya mendapatkan reputasi sebagai ghazi atau prajurit yang berjuang memerangi umat Kristen karena Iman, dan sebagai akibatnya adalah suksesinya yang sekarang dikenal sebagai dinasti Ottoman, yang menampung kerajaan-kerajaan kecil bangsa Turki yang lain. Pada tahun 1357 mereka menyeberangi Dardenalles menuju ke semenanjung Gallipoli dan sebelum akhir abad empat belas telah menduduki beberapa propinsi di kerajaan Byzantine, termasuk Yunani dan Bulgaria. Konstantinople sendiri akhirnya jatuh pada tahun 1453.
Awal abad ke enam belas adalah periode derasnya ekspansi Ottoman lebih lanjut. Pada tahun 1517 Syria dan Mesir diduduki dari raja-raja Mamluknya, walaupun sesudah kemenangan pada tahun 1526 sebagian besar wilayah Hongaria berada di bawah kekuasaan Ottoman dan pada tahun 1529 tentara Ottoman mengepung Vienna sekalipun tidak berhasil merebut wilayah tersebut. Semenjak tahun 1534 bangsa Ottoman mempunyai angkatan laut yang handal di Lautan Tengah dan melaksanakan tugasnya dalam perang dengan Spanyol dan kekuasaan kekuasaan Eropa yang lain. Algeria segera mereka kuasai dan akhirnya menambahkan Tunisia sebagai wilayah kerajaan Ottoman. Ottoman juga melanjutkan ekspansinya menuju ke bagian tenggara, menduduki Iraq dan bagian-bagian wilayah Arabia dan mempertahankan armadanya di Samudera Hindia.
Elite Ottoman melihat peristiwa ini sebagai ekspansi Islam yang berlangsung terus-menerus sampai meliputi seluruh dunia dan perencanaan administrasi negara Kerajaan dirancang untuk mempromosikan ekspansi lebih lanjut. Bagi bangsa Eropa Barat, kemajuan Ottoman merupakan agresi Islam. Dengan agresi Islam ini menegaskan bahwa Islam adalah agama kekejaman dan agama pedang, yang menakutkan. Maka tidak mengherankan kalau pada tahun 1542, Dewan Kota Praja Basel di Switzerland membekukan sebuah penerbit karena mencoba menerbitkan terjemahan Al Qur'an yang digarap oleh Robert dari Ketton. Dewan Kota Praja ini mempertengkarkan kalau "dongeng dan bid'ah yang dibuat-buat" dalam Al Qur'an itu mengganggu umat Kristen. Namun demikian, sang pembaharu besar -- Martin Luther mendesak bahwa penerbitan itu akan lebih berbahaya ketimbang menguntungkan umat Islam dan terlebih dahulu harus dihilangkan pada tahun 1543 bersamaan dengan bahan-bahan ilmiah tentang Islam yang lain.
Selama satu setengah abad kerajaan Ottoman masih tetap kuat, namun di perempat akhir abad ke tujuh belas, mulailah timbul tanda-tanda kelemahannya. Pengepungan atas Vienna di tahun 1683 lagi-lagi mengalami kegagalan dan kerajaan Ottoman kini menghadapi Persekutuan Suci dari Austria, Polandia, Vennice dan Paus, begitu pula bangsa Rusia. Semenjak tahun 1699 mereka telah banyak menderita kekalahan dan dalam perjanjian damai Karlovitz, Ottoman harus menyetujui penyerahan wilayah-wilayahnya kepada Austria, Vennice dan Polandia. Sungguhpun demikian, mereka tetap mempertahankan Eropa bagian tenggara, termasuk pantai barat dan utara Laut Hitam. Namun pada abad sembilan belas, Kerajaan Ottoman kembali kehilangan sebagian besar wilayahnya yang dimulai dengan kemerdekaan Yunani pada tahun 1829 dan pendudukan Perancis atas Algeria pada tahn 1830. Oleh karena kekuatan-kekuatan bangsa Eropa inilah kerajaan Ottoman menjadi

Rabu, 16 Juni 2010

RELATIVITY

Semua yang diuraikan sejauh ini menunjukkan bahwa kita tidak pernah bersentuhan dengan “ruang tiga dimensi” dari kenyataan, dan bahwa kita menjalani seluruh hidup di dalam benak kita. Menyatakan yang sebaliknya berarti menganut kepercayaan takhayul yang dijauhi oleh nalar dan kebenaran ilmiah, sebab dengan cara apapun kita tidak bisa memeroleh hubungan langsung dengan aslinya dunia luar. Ini membantah anggapan utama filsafat materialis yang melandasi teori evolusi anggapan bahwa materi itu mutlak dan abadi. Anggapan kedua filsafat materialistik adalah bahwa waktu itu mutlak dan abadi—anggapan yang sama takhayulnya dengan yang pertama.

Kesan tentang Waktu

Yang kita kesani sebagai waktu sebenarnya sebuah cara membandingkan satu peristiwa dengan peristiwa lainnya. Hal ini bisa dijelaskan dengan sebuah contoh. Misalnya, ketika menepuk sebuah benda, seseorang mendengar suara tertentu. Ketika menepuk benda yang sama lima menit kemudian, ia mendengar suara lagi. Mengira bahwa ada jeda di antara dua suara, ia menyebutnya “waktu.” Namun, pada saat mendengar suara kedua, suara pertama yang didengarnya tak lebih sekeping kenangan dibenaknya, sekadar sepotong informasi di bayangannya. Orang merumuskan kesan “waktu” dengan membandingkan peristiwa yang dialaminya dengan peristiwa di dalam ingatannya. Jika pembandingan ini tidak dilakukan, ia tidak akan memiliki kesan waktu sama sekali. Serupa itu, penghuni sebuah ruangan membuat perbandingan ketika melihat seseorang masuk melalui sebilah pintu dan duduk di kursi bertangan di tengah ruangan. Pada saat si tamu duduk di kursi, citra-citra yang terkait dengan peristiwa-peristiwa ia membuka pintu dan berjalan menuju kursi disusun sebagai potongan- potongan informasi di benak. Kesan waktu terjadi ketika orang membandingkan antara orang yang duduk di kursi dan potongan-potongan informasi yang dikenang itu. Singkatnya, waktu muncul sebagai hasil pembandingan informasi yang disimpan di otak. Jika orang tak memiliki ingatan, otaknya tak dapat membuat tafsiran-tafsiran sedemikian sehingga ia tak akan pernah membentuk konsep waktu. Orang menetapkan bahwa dirinya berumur 30 tahun hanya karena ia telah menimbun di benaknya informasi yang terkait dengan masa 30 tahun itu. Jika ingatannya tidak ada, maka ia tak akan bisa berpikir tentang masa sebelumnya itu dan hanya akan mengalami satu “peristiwa” di mana ia sedang menjalaninya.
Penjelasan Ilmiah tentang Kekekalan

Masalah ini dapat dijelaskan dengan mengutip berbagai penjelasan ilmuwan dan cendekiawan di bidang ini. Tentang gagasan waktu yang mengalir mundur, François Jacob, seorang cendekiawan terkenal sekaligus profesor genetika pemenang Nobel, menyatakan yang berikut di dalam bukunya Le Jeu des Possibles (Permainan Kemungkinan):

Film-film yang diputar mundur memungkinkan kita membayangkan sebuah dunia dengan waktu mengalir mundur. Sebuah dunia dengan susu memisahkan diri dari kopi dan melompat keluar cangkir untuk mencapai periuk susu; dengan tembok-tembok memancarkan berkas-berkas untuk dikumpulkan di sebuah sumber cahaya, bukan sebaliknya; sebuah dunia dengan sebutir batu melompat ke telapak tangan seorang laki-laki lewat erjasama menakjubkan tak terhitung tetesan air yang melonjak bersama-sana. Namun, di dalam dunia berwaktu terbalik dan berciri-ciri yang berlawanan, proses-proses otak kita, dan cara ingatan kita menyusun informasi, akan sama-sama bekerja mundur. Hal ini juga benar bagi masa lalu dan masa depan, walau dunia akan tampak bagi kita persis sebagaimana adanya saat ini.

Karena otak kita terbiasa ke urutan tertentu peristiwa, dunia tidak bekerja seperti dijelaskan di atas. Kita mengira bahwa waktu selalu mengalir maju. Akan tetapi, ini sebuah putusan yang diambil di otak dan, karena itu, bersifat relatif. Nyatanya, kita tidak pernah dapat mengetahui bagaimanakah waktu mengalir—atau bahkan benarkah waktu mengalir! Inilah karena waktu bukan suatu fakta mutlak, tetapi hanya semacam kesan. Bahwa waktu itu sebuah kesan juga dibenarkan Albert Einstein dalam Teori Relatifitas Umumnya. Di dalam bukunya The Universe and Dr. Einstein (Alam Semesta dan Doktor Einstein), Lincoln Barnett menulis:

Bersama-sama dengan ruang mutlak, Einstein membuang konsep waktu mutlak—tentang sebuah aliran waktu semesta yang tetap, tak berubah, tak terhentikan, yang mengalir dari masa lalu yang tak hingga ke masa depan yang tak hingga. Banyak keganjilan yang menyungkupi Teori Relatifitas timbul dari keengganan manusia mengakui bahwa rasa waktu, seperti rasa warna, adalah sebentuk kesan. Sama seperti ruang adalah sekadar suatu tatanan yang mungkin dari benda-benda material, maka waktu juga sekadar pengurutan yang mungkin dari peristiwaperistiwa. Subjektifitas waktu paling baik dijelaskan dengan kata-kata Einstein sendiri. “Pengalaman-pengalaman seseorang,” kata Einstein, “tampak bagi kita tersusun di dalam serangkaian peristiwa; di dalam rangkaian ini, kejadian tunggal yang kita ingat tampak terurut sesuai dengan pemilah ‘lebih dulu’ dan ‘lebih nanti’. Karena itu, ada bagi seseorang, waktu saya, atau waktu subjektif. Waktu ini sendiri tidak terukur. Malah, saya bisa mengaitkan angka-angka dengan peristiwa-peristiwa secara sedemikian sehingga angka yang lebih besar dikaitkan dengan peristiwa yang lebih nanti, bukannya yang lebih dulu.

Einstein sendiri menunjukkan, sebagaimana dikutip di dalam buku Barnett, bahwa “ruang dan waktu adalah bentuk-bentuk gerak nurani (intuisi), yang tidak terpisahkah dari kesadaran sebagaimana juga konsepkonsep

Jumat, 04 Juni 2010

Mengecam Israel

Baskara T Wardaya
Bagai rombongan malaikat pencabut nyawa, 27 Desember 2008, Israel melakukan serangan udara atas wilayah Palestina dengan bom-bom maut yang dahsyat dan mematikan.
Serangan udara itu disusul serbuan darat. Ratusan nyawa melayang, ribuan orang terluka, puluhan bangunan luluh lantak. Bahkan, tempat-tempat ibadah pun menjadi sasaran. Sungguh tak berperikemanusian.
Atas kekejaman itu, sudah selayaknya warga masyarakat di Jakarta dan berbagai kota di dunia berunjuk rasa mengecam Israel. Sudah selayaknya pula rakyat di mana-mana menunjukkan solidaritas tinggi terhadap warga Palestina, khususnya mereka yang telah menjadi korban brutalitas mesin-mesin perang Israel.
Pertanyaannya, siapa yang telah menjadi korban brutalitas mesin perang Israel? Boleh percaya boleh tidak, yang telah menjadi korban ternyata adalah semua penduduk Palestina—khususnya mereka yang tinggal di Jalur Gaza—apa pun status sosialnya, apa pun agamanya. Baik warga sipil maupun personel militer, baik anggota kelompok Hamas maupun bukan, semua menjadi korban. Dari segi agama, kebanyakan korban adalah warga Muslim, tetapi tak sedikit warga Kristen yang juga menjadi korban. Sebagaimana kita tahu, banyak orang Palestina memeluk agama Kristen, dan mereka sama-sama menjadi korban kekejaman mesin perang Israel yang dimaksudkan untuk menghancurkan kelompok Hamas.

free counters